Elmedika Logo

Biar Gak Boncos! Ini 5 Jenis Anggaran Keuangan untuk Usaha Baru - Elmedika

|

Biar Gak Boncos! Ini 5 Jenis Anggaran Keuangan untuk Usaha Baru

 

 

Memulai bisnis baru adalah langkah yang menarik, namun tanpa pengelolaan keuangan yang tepat, potensi keberhasilan bisa terancam. Salah satu instrumen terpenting dalam memastikan stabilitas dan pertumbuhan finansial adalah anggaran keuangan. Anggaran bukan sekadar daftar pengeluaran, melainkan peta jalan yang memandu alokasi sumber daya, membantu mengidentifikasi potensi masalah, dan mengukur kinerja finansial. Bagi bisnis baru, memiliki berbagai jenis anggaran adalah kunci untuk menjaga arus kas tetap sehat, menghindari pemborosan, dan membuat keputusan strategis yang tepat.

Biar Gak Boncos! Ini 5 Jenis Anggaran Keuangan untuk Usaha Baru - Elmedika

1. Anggaran Induk (Master Budget)

Anggaran Induk (Master Budget) adalah fondasi dari semua perencanaan keuangan dalam bisnis. Ini adalah agregasi dari semua anggaran operasional dan keuangan lainnya, memberikan gambaran besar tentang proyeksi pendapatan, pengeluaran, dan profitabilitas perusahaan untuk periode tertentu (biasanya setahun). Anggaran induk membantu manajemen melihat gambaran besar kinerja finansial yang diharapkan, mengintegrasikan semua fungsi bisnis, dan memastikan bahwa semua departemen bekerja menuju tujuan keuangan yang sama. Bagi bisnis baru, anggaran induk sangat krusial untuk memproyeksikan kapan bisnis akan mulai menghasilkan keuntungan dan berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk mencapai titik tersebut.

 

2. Anggaran Penjualan (Sales Budget)

Anggaran Penjualan (Sales Budget) adalah titik awal dari sebagian besar anggaran lainnya dan seringkali menjadi yang paling optimis namun harus realistis. Anggaran ini memproyeksikan volume penjualan yang diharapkan dan pendapatan yang akan dihasilkan dalam periode tertentu. Penentuan angka penjualan ini didasarkan pada riset pasar, analisis tren, kapasitas produksi, dan strategi pemasaran. Anggaran penjualan yang akurat sangat penting karena akan memengaruhi anggaran produksi, anggaran pembelian bahan baku, anggaran pemasaran, dan proyeksi arus kas. Jika penjualan tidak mencapai target, ini akan berdampak domino pada seluruh aspek keuangan bisnis.

 

3. Anggaran Produksi/Pembelian (Production/Purchasing Budget)

Mengikuti anggaran penjualan adalah Anggaran Produksi (bagi bisnis manufaktur) atau Anggaran Pembelian (bagi bisnis dagang/jasa). Anggaran ini merinci jumlah unit produk yang perlu diproduksi atau bahan baku/barang dagangan yang perlu dibeli untuk memenuhi target penjualan yang ditetapkan. Anggaran produksi akan memperhitungkan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Sementara itu, anggaran pembelian akan merinci biaya akuisisi barang dagangan. Tujuan dari anggaran ini adalah untuk memastikan bahwa bisnis memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa kelebihan persediaan yang mengikat modal atau kekurangan persediaan yang menyebabkan kehilangan penjualan.

 

4. Anggaran Beban Operasional (Operating Expense Budget)

Anggaran Beban Operasional (Operating Expense Budget) merinci semua biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi barang atau jasa yang dijual. Ini mencakup berbagai pengeluaran seperti gaji karyawan (non-produksi), biaya sewa kantor, utilitas (listrik, air, internet), biaya pemasaran dan iklan, biaya administrasi, biaya transportasi, asuransi, dan lain-lain. Anggaran ini sangat penting untuk mengontrol pengeluaran harian dan bulanan, memastikan bahwa biaya operasional berada dalam batas yang wajar, dan mencegah pemborosan yang dapat mengikis keuntungan. Pemantauan ketat terhadap anggaran ini membantu bisnis baru untuk tetap ramping dan efisien.

 

5. Anggaran Kas (Cash Budget)

Anggaran Kas (Cash Budget) adalah salah satu anggaran terpenting bagi bisnis baru karena berfokus pada likuiditas. Anggaran ini memproyeksikan semua penerimaan kas (dari penjualan, pinjaman, investasi) dan pengeluaran kas (untuk pembelian, gaji, sewa, dll.) dalam periode tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bisnis selalu memiliki cukup uang tunai di tangan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Anggaran kas membantu mengidentifikasi potensi kekurangan kas di masa depan, memungkinkan bisnis untuk merencanakan pembiayaan tambahan atau menunda pengeluaran. Ini juga membantu mengidentifikasi surplus kas yang dapat diinvestasikan kembali atau digunakan untuk membayar utang, sehingga menjaga arus kas tetap positif dan stabil.

 

6. Anggaran Modal (Capital Expenditure Budget)

Anggaran Modal (Capital Expenditure Budget) merinci pengeluaran besar untuk aset jangka panjang yang akan digunakan selama lebih dari satu tahun, seperti pembelian properti, bangunan, mesin, kendaraan, atau peralatan utama. Anggaran ini penting karena investasi modal seringkali memerlukan dana yang besar dan memiliki dampak jangka panjang terhadap operasional dan kapasitas bisnis. Anggaran modal membantu bisnis baru merencanakan pertumbuhan dan ekspansi, serta memastikan bahwa dana dialokasikan secara bijaksana untuk aset yang benar-benar mendukung tujuan strategis perusahaan.

 

Artikel

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB