Elmedika Logo

Bisnis Online Bisa Rugi karena 5 Kesalahan Keuangan Ini - Elmedika

|

Bisnis Online Bisa Rugi karena 5 Kesalahan Keuangan Ini

Mengelola keuangan dalam bisnis online seringkali dianggap lebih sederhana dibanding bisnis konvensional karena tidak melibatkan biaya sewa toko fisik. Namun, anggapan ini keliru. Bisnis online memiliki tantangan keuangan tersendiri, dan kesalahan kecil dapat berakibat fatal. Mengabaikan praktik keuangan yang sehat dapat menghambat pertumbuhan, bahkan menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu, penting sekali bagi para pebisnis online untuk memahami dan menghindari lima kesalahan keuangan umum berikut ini:

Bisnis Online Bisa Rugi karena 5 Kesalahan Keuangan Ini - Elmedika
  1. Mencampur Keuangan Pribadi dan Bisnis: Ini adalah salah satu kesalahan paling fundamental dan sering terjadi, terutama pada pebisnis online pemula. Mencampuradukkan rekening bank pribadi dengan rekening bisnis dapat menciptakan kebingungan besar, menyulitkan pelacakan pengeluaran dan pemasukan bisnis, serta mempersulit pemisahan aset pribadi dan bisnis. Hal ini tidak hanya mempersulit proses pembukuan dan perhitungan pajak, tetapi juga dapat menimbulkan masalah hukum jika terjadi senda sengketa atau kebangkrutan bisnis, di mana aset pribadi Anda bisa ikut terseret. Selalu buka rekening bank terpisah khusus untuk bisnis Anda sejak hari pertama, dan disiplinlah dalam memisahkan setiap transaksi.
  2. Mengabaikan Pencatatan Keuangan yang Akurat dan Teratur: Banyak pebisnis online terlalu fokus pada penjualan dan pemasaran, namun lalai dalam pencatatan keuangan yang detail dan teratur. Padahal, tanpa catatan yang akurat, Anda tidak akan pernah tahu kondisi keuangan bisnis Anda yang sebenarnya. Setiap transaksi, baik itu pemasukan dari penjualan, biaya iklan, biaya pengiriman, pembelian bahan baku, hingga pengeluaran kecil, harus dicatat dengan rapi. Pengabaian ini bisa menyebabkan kesalahan dalam perhitungan laba rugi, kesulitan dalam menganalisis kinerja bisnis, dan bahkan masalah saat audit pajak. Gunakan software akuntansi sederhana atau spreadsheet untuk membantu Anda mencatat dan melacak setiap rupiah yang masuk dan keluar.
  3. Tidak Memahami Arus Kas (Cash Flow) Bisnis: Arus kas adalah "darah" bagi bisnis. Banyak bisnis online yang terlihat menguntungkan di atas kertas (penjualan tinggi), namun sebenarnya mengalami kesulitan arus kas karena pembayaran dari pelanggan terlambat, atau pengeluaran lebih cepat dari pemasukan. Kesalahan ini terjadi ketika pebisnis tidak memantau kapan uang masuk dan kapan uang keluar. Akibatnya, bisnis bisa kekurangan likuiditas untuk membayar operasional sehari-hari seperti gaji karyawan atau pembelian stok baru, meskipun memiliki banyak pesanan. Pahami siklus arus kas Anda, kelola piutang dan utang dengan bijak, dan pastikan Anda memiliki cadangan dana darurat.
  4. Kurang Memperhitungkan Biaya Operasional Tersembunyi: Bisnis online mungkin tidak punya biaya sewa toko, tetapi ada banyak biaya operasional tersembunyi yang sering luput dari perhitungan. Ini termasuk biaya langganan platform e-commerce, biaya hosting website, biaya domain, biaya plugin premium, biaya iklan digital (Google Ads, Meta Ads), biaya jasa kurir, biaya pengemasan, biaya tools desain, biaya software manajemen inventaris, hingga biaya lisensi musik untuk konten. Mengabaikan biaya-biaya kecil ini dapat menyebabkan proyeksi keuntungan yang tidak realistis dan pada akhirnya menggerus margin keuntungan yang diharapkan. Buat daftar lengkap semua biaya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan perbarui secara berkala.
  5. Gagal Melakukan Analisis Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Penentuan Harga yang Tepat: Penentuan harga produk atau jasa adalah salah satu keputusan paling krusial. Kesalahan sering terjadi ketika pebisnis online tidak menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) secara akurat atau hanya meniru harga kompetitor. HPP tidak hanya mencakup biaya bahan baku, tetapi juga biaya tenaga kerja langsung, biaya pengemasan, biaya branding produk, dan biaya lain yang terkait langsung dengan produksi atau perolehan produk. Jika HPP tidak dihitung dengan benar, penentuan harga jual bisa terlalu rendah (tidak untung) atau terlalu tinggi (sulit bersaing). Akibatnya, profitabilitas bisnis menjadi tidak jelas atau bahkan merugi, padahal Anda sudah bersusah payah berdagang. Lakukan analisis HPP secara cermat dan tetapkan harga jual yang kompetitif namun tetap memberikan margin keuntungan yang sehat.

Menghindari kelima kesalahan keuangan ini akan membantu pebisnis online membangun fondasi keuangan yang kuat, mendukung pertumbuhan berkelanjutan, dan mencapai tujuan bisnis dalam jangka panjang. Mulailah dengan praktik keuangan yang disiplin sejak awal.

Artikel

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB