Berikut adalah 7 cara efektif untuk mendapatkan endorse dan panduan menentukan tarif harganya:
- Bangun Personal Branding dan Niche yang Kuat:
Langkah pertama dan terpenting adalah memiliki identitas online yang jelas dan konsisten. Tentukan niche atau bidang spesifik yang Anda kuasai dan minati (misalnya, fashion muslimah, skincare organik, review makanan vegetarian, teknologi, dll.). Fokus pada satu atau dua niche akan membuat Anda terlihat sebagai ahli di bidang tersebut, menarik audiens yang relevan, dan tentunya menarik brand yang mencari influencer dengan audiens spesifik. Publikasikan konten berkualitas tinggi secara konsisten yang mencerminkan personal branding Anda. Semakin jelas siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan, semakin mudah brand menemukan dan memilih Anda.
- Kembangkan Portofolio dan Media Kit yang Profesional:
Setelah personal branding Anda terbentuk, buatlah portofolio atau media kit yang profesional dan menarik. Ini adalah "CV" Anda sebagai influencer. Media kit harus mencakup:
1. Biografi singkat tentang Anda dan niche Anda.
- Statistik audiens (jumlah follower, demografi, engagement rate).
- Studi kasus atau contoh konten dari kolaborasi sebelumnya (jika ada) yang menunjukkan keberhasilan.
- Daftar layanan yang Anda tawarkan (misalnya, post Instagram, story, video YouTube, blog review, live session).
- Informasi kontak yang mudah diakses.
- Sertakan URL akun media sosial Anda.
- Aktif Berinteraksi dengan Audiens dan Bangun Engagement Rate:
Jumlah follower memang penting, tetapi tingkat interaksi (engagement rate) jauh lebih dihargai oleh brand. Engagement rate menunjukkan seberapa aktif dan responsif audiens Anda terhadap konten Anda (jumlah likes, komentar, share, save dibandingkan jumlah follower). Brand lebih suka berkolaborasi dengan influencer yang memiliki audiens loyal dan aktif, karena ini menunjukkan konten Anda benar-benar sampai dan memengaruhi mereka. Balas komentar, ajukan pertanyaan, dan buat konten yang mendorong interaksi.
- Proaktif Menghubungi Brand yang Relevan:
Jangan hanya menunggu brand datang. Identifikasi brand yang relevan dengan niche dan nilai-nilai Anda, lalu kirimkan email proposal yang profesional. Jelaskan mengapa Anda adalah influencer yang tepat untuk mereka, bagaimana Anda dapat membantu mereka mencapai tujuan pemasaran (misalnya, meningkatkan brand awareness, penjualan, atau engagement), dan sertakan media kit Anda. Personalisasi setiap email; hindari template generik. Fokus pada brand yang produknya benar-benar Anda sukai dan gunakan, karena otentisitas sangat penting.
- Bergabung dengan Platform Influencer Marketing:
Banyak platform influencer marketing (misalnya, Influencer.id, StarNgage, Partipost, dsb.) yang menghubungkan influencer dengan brand yang mencari kolaborasi. Mendaftar di platform ini dapat membuka akses ke berbagai peluang endorse yang mungkin tidak Anda temukan sendiri. Pastikan untuk mengisi profil Anda selengkap mungkin dan menjaga reputasi yang baik di platform tersebut.
- Jaga Konsistensi Konten dan Kualitas:
Konten yang konsisten dalam kualitas dan jadwal unggah adalah kunci untuk mempertahankan audiens dan menarik brand. Pastikan foto, video, atau tulisan Anda memiliki estetika yang profesional, pesan yang jelas, dan nilai yang relevan bagi audiens Anda. Kualitas konten yang tinggi mencerminkan profesionalisme Anda dan membuat brand lebih percaya untuk bekerja sama.
- Bangun Reputasi Baik dan Jaringan:
Industri ini bergerak berdasarkan reputasi. Selesaikan setiap proyek endorse dengan profesionalisme, patuhi tenggat waktu, dan penuhi semua kesepakatan. Reputasi yang baik akan menghasilkan word-of-mouth positif dan potensi kolaborasi berulang. Bangun jaringan dengan influencer lain dan profesional di industri pemasaran.
Menentukan Tarif Harga Endorse:
Menentukan tarif harga endorse adalah bagian yang paling menantang. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
1. Jumlah Follower/Subscriber: Ini adalah metrik paling dasar. Umumnya, semakin banyak follower, semakin tinggi tarifnya. Namun, follower saja tidak cukup.
- Engagement Rate: Ini lebih penting daripada jumlah follower. Influencer dengan engagement rate tinggi (misalnya, 3-5% ke atas untuk Instagram) dapat mematok harga lebih tinggi karena audiens mereka lebih responsif.
- Jenis Konten: Video (YouTube/TikTok) atau blog post yang membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha biasanya lebih mahal daripada Instagram Story atau post foto. Live session atau event appearance juga memiliki tarif tersendiri.
- Jangka Waktu dan Kompleksitas: Kolaborasi jangka panjang atau kampanye yang melibatkan beberapa post akan memiliki harga berbeda dibandingkan satu kali post. Konten yang membutuhkan riset mendalam atau produksi yang rumit juga akan lebih mahal.
- Niche dan Kualitas Audiens: Influencer dengan niche yang sangat spesifik dan audiens yang sangat tertarget seringkali dapat mematok harga lebih tinggi karena mereka dapat menjangkau segmen pasar yang sangat diinginkan brand.
- Pengalaman dan Portofolio: Jika Anda memiliki rekam jejak kolaborasi yang sukses dan hasil yang terukur (misalnya, data penjualan yang meningkat untuk brand sebelumnya), Anda memiliki daya tawar yang lebih tinggi.
- Biaya Produksi: Pertimbangkan biaya yang Anda keluarkan untuk membuat konten (misalnya, peralatan kamera, editing software, properti, lokasi, makeup artist).
Panduan Umum (Sangat Fleksibel dan Bisa Berubah):
Sebagai gambaran kasar, tarif bisa sangat bervariasi:
1. Nano-influencer (1K-10K follower): Mulai dari kompensasi produk gratis, hingga ratusan ribu rupiah per post.
- Micro-influencer (10K-100K follower): Ratusan ribu hingga jutaan rupiah per post, tergantung engagement dan niche.
- Mid-tier influencer (100K-500K follower): Jutaan hingga puluhan juta rupiah per post.
- Macro-influencer (500K-1M+ follower): Puluhan hingga ratusan juta rupiah per post atau kampanye.
- Mega-influencer/Selebriti (1M+ follower): Ratusan juta hingga miliaran rupiah, seringkali melalui agensi.
Cara Menentukan Harga Awal:
1. Riset: Cari tahu tarif influencer lain dengan jumlah follower dan engagement rate serupa di niche Anda.
- Gunakan Kalkulator Engagement Rate: Banyak tool online gratis yang bisa menghitung engagement rate akun Anda.
- Mulai dari Estimasi Per Follower: Beberapa formula kasar menyarankan X rupiah per 1.000 follower yang relevan, lalu disesuaikan dengan engagement.
- Nilai Waktu dan Keahlian Anda: Berapa nilai waktu yang Anda habiskan untuk membuat konten? Pertimbangkan keahlian profesional Anda.
- Fleksibilitas: Terkadang, untuk kolaborasi awal atau brand besar, Anda bisa menerima barter produk atau tarif yang lebih rendah untuk membangun portofolio.
Selalu bersikap transparan dan profesional dalam negosiasi harga. Jelaskan nilai yang Anda berikan kepada brand dan mengapa tarif Anda sepadan dengan hasil yang akan mereka dapatkan.
Social Media