Jika dilakukan terlalu agresif atau pada momen yang salah, bisa jadi justru membuat pelanggan merasa tertekan dan meninggalkan pembelian. Efektivitas upselling sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang perjalanan pelanggan (customer journey) dan kebutuhan mereka.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Upselling?
Waktu adalah segalanya dalam upselling. Momen yang tepat dapat mengubah pelanggan yang ragu menjadi pembeli yang loyal, sementara waktu yang salah bisa merusak seluruh proses penjualan. Berikut adalah beberapa waktu paling tepat untuk melakukan upselling:
- Saat Pelanggan Menunjukkan Minat Kuat pada Produk Awal:
Ketika pelanggan sedang meneliti atau menunjukkan ketertarikan yang jelas pada produk dasar (misalnya, menambahkan produk ke keranjang belanja, sering melihat halaman produk tertentu, atau bertanya detail), ini adalah sinyal hijau. Pada titik ini, mereka sudah melewati tahap kesadaran dan pertimbangan.
Jika pelanggan melihat laptop standar, tawarkan laptop dengan RAM lebih besar atau SSD untuk performa yang jauh lebih baik, menjelaskan manfaat spesifiknya (misalnya, "Untuk kecepatan maksimal dalam pekerjaan berat Anda, upgrade ke SSD 512GB akan sangat membantu").
- Setelah Pelanggan Membuat Keputusan Pembelian (Saat Checkout atau Setelahnya):
Ini adalah salah satu waktu paling strategis dan sering disebut upselling di titik penjualan. Saat pelanggan sudah berkomitmen untuk membeli, mereka lebih terbuka untuk penawaran tambahan yang relevan.
Di halaman checkout e-commerce, tawarkan garansi diperpanjang, layanan instalasi premium, atau versi "pro" dengan diskon khusus. Atau, setelah pembelian selesai, kirim email follow-up dengan penawaran upgrade yang relevan (misalnya, "Suka kamera baru Anda? Tingkatkan pengalaman Anda dengan paket lensa premium kami!").
- Setelah Pengalaman Positif dengan Produk atau Layanan Anda:
Ketika pelanggan sudah merasakan manfaat dan kepuasan dari produk atau layanan Anda, mereka cenderung lebih percaya dan terbuka untuk investasi lebih lanjut. Ini bisa terjadi setelah mereka menggunakan produk untuk beberapa waktu.
Jika pelanggan sudah berlangganan paket streaming dasar dan sering menonton konten, tawarkan upgrade ke paket keluarga dengan fitur offline download yang lebih banyak atau kualitas video 4K.
- Saat Memperbarui atau Memperpanjang Langganan (untuk Layanan Berbasis Langganan):
Ketika kontrak langganan pelanggan akan habis atau mendekati tanggal perpanjangan, ini adalah momen yang tepat untuk menawarkan upgrade ke paket yang lebih tinggi atau fitur tambahan.
Sebelum langganan perangkat lunak habis, tawarkan paket enterprise dengan fitur kolaborasi tim yang lebih canggih, penyimpanan data lebih besar, atau dukungan prioritas, dengan menyoroti bagaimana ini akan menghemat waktu atau meningkatkan produktivitas mereka.
- Ketika Ada Perubahan Kebutuhan atau Skala Penggunaan Pelanggan:
Pantau tanda-tanda bahwa kebutuhan pelanggan telah berkembang atau skala penggunaan mereka telah meningkat. Misalnya, jika mereka sering mencapai batas penggunaan paket saat ini.
Untuk layanan penyimpanan cloud, jika pelanggan mendekati batas kapasitas, tawarkan upgrade ke paket penyimpanan tak terbatas dengan harga yang lebih efisien per GB.
Berbagai Tips untuk Melakukan Upselling yang Efektif
Agar upselling berhasil dan tidak terkesan memaksa, terapkan tips-tips berikut:
- Fokus pada Nilai, Bukan Hanya Harga:
Jangan hanya mengatakan "ini lebih mahal." Jelaskan secara detail dan personal mengapa upgrade ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi pelanggan. Soroti bagaimana fitur tambahan akan memecahkan masalah mereka, menghemat waktu/uang dalam jangka panjang, meningkatkan efisiensi, atau memberikan pengalaman yang jauh lebih baik. Kaitkan nilai upgrade dengan kebutuhan spesifik pelanggan.
- Sajikan Pilihan, Bukan Tekanan:
Berikan pilihan upgrade secara halus dan informatif, bukan dengan nada memaksa. Biarkan pelanggan merasa bahwa keputusan ada di tangan mereka dan Anda hanya membantu mereka menemukan yang terbaik. Tawarkan maksimal 2-3 opsi upgrade agar pelanggan tidak kewalahan.
- Pastikan Relevansi:
Penawaran upselling harus sangat relevan dengan produk awal yang diminati atau sudah dimiliki pelanggan, serta dengan kebutuhan mereka. Jangan menawarkan upgrade yang tidak ada hubungannya. Personalisasi penawaran berdasarkan data pelanggan jika memungkinkan.
- Tawarkan Sebagai Solusi, Bukan Sekadar Penjualan:
Posisikan upselling sebagai solusi untuk meningkatkan pengalaman atau efisiensi pelanggan. Misalnya, "Dengan paket premium ini, Anda tidak perlu khawatir tentang batasan data lagi, sehingga pekerjaan Anda lebih lancar."
- Gunakan Bahasa yang Persuasif dan Manfaat-Oriented:
Hindari jargon teknis. Jelaskan manfaat upgrade dengan bahasa yang mudah dipahami dan fokus pada "apa yang akan didapatkan pelanggan" (misalnya, "menghemat waktu Anda," "meningkatkan produktivitas," "memberi ketenangan pikiran").
- Jangan Berlebihan dan Hindari Mengganggu Pengalaman Belanja:
Terlalu banyak penawaran upselling atau penempatan yang mengganggu proses checkout bisa membuat pelanggan frustrasi dan meninggalkan situs. Integrasikan upselling dengan mulus ke dalam perjalanan belanja.